Berbeda
dengan Harry Rusli yang mentradisionilkan musik rock ,Guruh sebaliknya
dia merock-kan musik tradisionil seperti Ebehard
Schoener musisi dari Jerman sebelumnya dengan proyek album Bali Agung Album Guruh Gipsy ini memang sangat megah
terutama pada lagu Indonesia Maharddeka
walaupun
masih terasa aura Vander Graf , Ekseption, Genesis, Deep Purple , Yes dan
Triumvirat didalamnya.
Pada pertengahan
tahun 1977 anak-anak Godbless dan Gipsy bergabung membuat suatu gebrakan yang membuka cakrawala baru
dunia permusikan Indonesia , mereka adalah Yockie Suryoprayogo,Keenan Nasution,
Donny Fattah dan Odink Nasution membuat musik bergenre baru yang kemudian kita
kenal sebagai Indo Pop Progressive
didalam album LCLR Prambors Rasisonia dimana mereka membuat
suatu revolusi baru dalam dunia permusikan di Indonesia yaitu musik berkualitas
gabungan antara pop, klasik dan rock dimana untuk pertama kalinya Yockie
menebar suara suara orkestra dari mellotrone yang masih asing buat pendengar
musik pop yang saat itu hanya dikonsumsi oleh anak anak muda kalangan Kebayoran
dan Menteng saja yang kemudian merambah ke Rawamangun dan Tebet serta
berkelanjutan menjadi suatu fenomena di kalangan remaja Nusantara.
Lagu Lilin Lilin Kecil
merupakan suatu terobosan baru didalam kasanah musik
pop Indonesia dimana lagu, penyanyi, arransemen dan musisi pengiringnya
berkarya dengan sangat harmonisnya mereka saling menopang satu sama lain hingga
album LCLR 1 itu meledak luar biasa begitu juga album LCLR 2 dimana album ini
menelurkan sebuah lagu Sesaat karya
Harry Sabar yang dinyanyikan oleh Benny Soebardja. Lagu yang sangat sarat
dengan bahasa figurative itu begitu
mempesona walaupun dengan komposisi musik yang berat dan sangat ngeprog walau hanya diiringi oleh suara moog synthesizer,
mellotrone dan piano saja namun lagu ini begitu membius para
remaja dan dalam lagu inilah mantan keyboardist Giant Step dan vokalisnya mengusung
sebuah lagu bersama setelah empat tahun mereka berpisah.
Sedangkan
album yang ketiga ada pergeseran nuansa musik yang lebih etnik sifatnya seperti
bercorak Bali tetapi masih tetap diminati karena lagu Kharisma Indonesia yang dibawakan oleh nona cantik Louise Hutautuk
sangat dinamis dengan warna musik etno prog yang sangat kental yang berasal
dari kelincahan jemari Debby Nasution dalam memainkan keyboardnya namun setelah
tahun 1980 proyek LCLR ini nyaris kehilangan gregetnya karena unsur jazz mendominasi album LCLR yang
keempat ini sedangkan para remaja saat itu masihlah belum terbiasa dengan jenis
musik itu maka album LCLR 4 inipun hilang dari ingatan para remaja dan catatan
sejarah.
Selepas dari group kebanggaanya, Superkid, popularitas Deddy Stanzah
ternyata malah semak semakin menjulang,terutama ketika Deddy tampil sebagai
pembawa lagu Sepercik Air melesat menjadi lagu yang sangat digemari
oleh kalanggan remaja. Dengan berseragam putih putih ala John Travolta
Deddy tampil di TVRI beberapa kali dalam
video clip untuk mempromosikan lagu yang
sangat nuansamatik itu. sebenarnya lagu ini berasal dari 30 semifinalis LCLR
(Lomba Cipta Lagu Remaja) Prambors yang dirilis pada tahun 1979. Lagu karya
Bharata yang sangat megah itu diiringi oleh Prambors Band pimpinan M. Noer
Aroembinang. Lagu tersebut memang seakan khusus dinyanyikan untuk Deddy Stanzah
saja karena hingga saat ini tidak ada seorang penyanyi-pun yang mampu mengikuti
gaya menyanyi Rocker yang memang sangat unik itu dan setiap kita mendengarkan
lagu ini langsung saja pikiran kita menjadi terkenang kembali akan keindahan
masa tahun 70an dulu itu.
Sebetulnya lagu ini tidak berhasil masuk dalam sepuluh besar, maka
tidak dapat dimasukkan dalam album LCLR, tetapi karena kualitas lagunya masih memenuhi
kriteria yang ditentukan, maka dimasukkanlah kedalam album Dasa Tembang Remaja.
Kehebatan Deddy Stanzah ini tidak hanya dalam dunia rekaman, dengan terlibatnya
dia di album-album group bersama Superkid, solo ataupun duet. Deddy juga seorang
entertainer yang piawai dalam pertunjukkan live, penguasaan panggung yang prima didukung gaya panggung memukau sehingga enak
dinikmati telah memancarkan kharisma tersendiri bagi penggemar-penggemarnya. (MH. Alfie Syahrine)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar